Rabu, 05 Februari 2014

Payudara Sakit Saat Menyusui

Salah satu fungsi payudara pada wanita adalah untuk menyusui anaknya kelak. Walaupun
beberapa wanita tidak dapat menyusui dikarenakan oleh beberapa factor seperti takut menyusui karena payudaranya sakit, alasan pekerjaan, takut payudaranya berubah bentuk, atau ASI yang tidak keluar, dan lain sebagainya. Menyusui bayi dapat memberikan banyak keuntungan baik bagi si ibu maupun bayinya. Manfaat tersebut adalah bounding (hubungan ibu dan anak), psikologis dan manfaat atau gizi dari ASI itu sendiri. Apabila seorang ibu tidak dapat menyusui bayinya maka kedua manfaat yang pertama tidak akan tercapai.

Manfaat lain yang didapat oleh ibu menyusui adalah dapat terhindar dari berbagai macam penyakit seperti kanker payudara, kanker ovarium, stress, hipertensi dan berbagai macam penyakit  lainnya. Bahkan di Inggris diadakan penelitian yang melibatkan wanita usia 70 sampai 100 tahun yang menunjukkan bahwa semakin lama mereka menyusui semakin jarang mereka terkena Alzheimer, dimana pengobatannya sangat mahal di negara-negara berkembang.  Sayang sekali meskipun banyak manfaat yang dapat diperoleh saat menyusui tapi di Indonesia masih banyak sekali ibu-ibu yang tidak menyusui bayinya selama enam bulan atau ASI eksklusif, (dikutip dari detik health).

Berikut beberapa tips dan cara agar menyusui dapat menyenangkan dan mengurangi rasa sakit pada payudara :

1. Menempel Bengan Benar. 


Hal penting dan harus jadi perhatian pada saat menyusui bayi adalah posisi mulut bayi saat menempel di payudara  yang dikenal dengan istilah latch on. Payudara lecet adalah tanda bahwa mulut bayi tidak menempel dengan benar di payudara.  Sebaiknya mulut bayi masuk sampai  ¾ dari aerola payudara ( lingkaran hitam di seputar puting).


2. Posisi Yang Nyaman


Atur posisi menyusui yang nyaman bagi ibu dan bayi, yaitu perut bayi berhadapan menempel pada tubuh ibu. Posisi ini bisa dilakukan pada saat ibu menyusui bayi dalam keadaan duduk maupun berbaring.  Perlu diperhatikan hidung bayi tidak tertutup oleh payudara agar bayi dapat bernafas bebas.

3. Buat Diri Nyaman

Tidak ada aturan posisi apa yang nyaman buat ibu dan bayi karena setiap orang berbeda, ada ibu yang senang menyusui sambil berbaring, atau duduk bersandar. Cari posisi yang nyaman  sebelum menyusui agar ibu dan bayi merasakan rileks dan menyusui dapat menyenangkan.


4. Puting Lecet


Puting yang lecet pada saat menyusui diakibatkan karena posisi menyusui yang kurang benar yaitu mulut bayi sebaiknya masuk sampai ¾ aerola payudara , posisi ini dapat mengurangi lecet dan luka pada puting.  Mengobati puting yang lecet dengan mengoleskan ASI pada puting secara rutin dan merata dan menekan aerola pada saat bayi menyusu. Apabila lecet menyebabkan demam maka sebaiknya mengkonsumsi antibiotik atau segera konsultasikan ke dokter.

5. Payudara Bengkak

Payudara membengkak terjadi karena pengosongan payudara tidak maksimal. Dikarenakan produksi ASI melimpah tapi bayi menyusu sedikit. Ciri-ciri payudara membengkak, puting kencang, kulit mengkilat walau tidak merah, payudara sakit, ASI tidak keluar, terlihat pembuluh darah vena pada payudara. Untuk mengurangi rasa bengkak kompres payudara dengan air hangat dan dingin bergantian, lakukan pemijatan memutar atau spiral secara lembut di area sumbatan menuju puting. Pompa payudara untuk mengeluarkan ASI yang berlebih atau dapat menyusui bayi lebih sering. Apabila sakit menyebabkan demam segera konsultasikan ke dokter.


6. Mastitis


Ada dua jenis mastitis, yaitu non-infective mastitis dan infective mastitis (abses payudara). Yang kedua ini telah terinfeksi bakteri terutama Staphylococcus Virulent. Umumnya didahului puting lecet, saluran air susu tersumbat atau pembengkakan payudara (engorgement). Peradangan pada payudara akibat sumbatan ASI yang terinfeksi. Payudara teraba benjolan dimana kulit luarnya menjadi merah, terasa nyeri hebat dan panas. Ibu sering mengeluh demam. Pijatan lembut dapat mengurangi mastitis dengan disertai mengompres dengan air hangat. Tetap menyusui bayi dimulai dari payudara yang mengalami mastitis. Konsumsi antibiotik, Vitamin C dan analgetik sebaiknya konsultasikan ke dokter kandungan lebih dulu. Istirahat yang cukup.


7. Saluran ASI Tersumbat


Seringkali  bayi kurang suka menyusu akibat aliran ASI yang kurang lancar atau bahkan ibu mengeluh, di dalam payudaranya terdapat benjolan. Ini dikarenakan saluran ASI yang tersumbat. Jika air susu jarang dikeluarkan, maka air susu akan mengental sehingga menyumbat lumen saluran. Adanya penekanan saluran air susu dari luar, seperti kebiasaan menopang payudara dengan posisi menggunting, juga mengakibatkan saluran ASI tersumbat. Begitu pula penggunaan bra yang terlalu menekan payudara. Agar saluran dapat terbuka dapat dilakukan pengompresan dengan air panas dan memijat  secara spiral mulai dari payudara ke arah puting. Mengeluarkan ASI sesering mungkin baik dengan menyusui secara rutin atau memompa ASI keluar dan berikan ASI mulai pada payudara yang tersumbat.


8. Gunakanlah Kedua Payudara 


Menyusui bayi yang menggunakan kedua payudara secara bergantian, misalkan; 15 menit payudara kiri, 15 menit payudara kanan dapat mengurangi Mastitis dan pembengkakan pada payudara. Berikan ASI kepada bayi singkat tapi sering dan susui bayi segera setelah dia terjaga dari tidur. Karena baru separuh sadar, tubuhnya pun masih rileks sehingga Anda lebih mudah mengarahkan dia untuk menyusu. Ketika bayi tidak menempel dengan baik di puting, Anda pun masih bisa memperbaiki posisi tanpa membuat dia kesal. Bila menunggu dia benar-benar terbangun bahkan sampai menangis, bayi akan menyusu lebih kuat karena sudah kelaparan. Akibatnya payudara Anda akan terasa nyeri tiada tara.  

9. Hati-Hati Jamur

Bila posisi menyusui dan perlekatan sudah tepat tapi Anda masih sakit saat menyusui si kecil, masalahnya mungkin Anda terkena infeksi jamur! Gejala yang terjadi adalah nyeri saat dan setelah menyusui, puting lecet dan sensitif, dan gatal atau panas pada salah satu payudara. Segera temui dokter. Bila benar mengidap infeksi jamur, Anda beserta sang bayi harus mendapat perawatan untuk mengatasi infeksi jamur.


10. Jangan Putus Asa

Pada masa awal menyusui terutama bagi ibu baru memang sangat melelahkan. Karena bukan ibu saja yang belajar, bayipun belajar menemukan posisi yang pas untuk menyusui. Minggu-minggu pertama menyusui adalah masa terberat, namun jangan menyerah dulu. Anda dan bayi tidak butuh waktu lama untuk mencari posisi yang pas. Berhasil melaluinya, maka selanjutnya akan terasa lebih mudah. Anda  semakin mahir melakukannya, dan menyusui pun terasa sudah seperti gerak refleks saja. Bila perlu kunjungi kelas laktasi atau berbagi pengalaman dengan para ibu menyusui lainnya agar dapat mengingatkan bahwa anda tidak sendirian. Setiap kali terlintas pikiran untuk menyerah dan berhenti menyusui si kecil, ingatlah hanya ASI yang terbaik untuk buah hati dan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar